Dibalik Layar Fashion Show "Reincarnation of Eve" oleh Mahasiswa prodi Pendidikan teknik Busana dan Teknik Busana-Jurusan PTBB- Fakutas Teknik-Universitas Negri Yogyakarta-angkatan 2010 pada tahun 2013
Hwah habis nulis tentang Idul Adha ya, sekarang Amel mau nulis pengalaman masa lampau, yang sempat membuat stress dan super sibuk setengah mati. Ya memang sih acaranya hanya 1 hari, tapi dibalik itu semua, banyak darah yang tertumpah ruah *wkwkw alay*
NB:
Pengalaman ini saya tulis untuk pembelajaran bersama, jika ada yang baik silahkan diambil, yang salah mohon dibuang saja yaaa...
Saya bakal cerita dari sudut pandang saya aja, seandainya teman-teman saya atau pihak yang terkait membaca dan merasa tidak setuju dengan pendapat saya, bolehlah sumbang di kolom komentar. :)
Fashion Show Reincarnation of Eve diselenggarakan pada hari Jumat, 18 Januari 2013 di Balai Shinta Wanitatama, Yogyakarta. Ini ada beberapa artikel yang ditulis dari sudut pandang orang luar, makasih banget liputannya :* (ada gue yampun *alay kan alay) , checkidot:
http://hestylukita.blogspot.co.id/2013/01/pagelaran-busana-reincarnation-of-eve.html
http://hestylukita.blogspot.co.id/2013/01/reincarnation-of-eve-fashion-show-1.html
http://hestylukita.blogspot.co.id/2013/01/reincarnation-of-eve-fashion-show-hijab.html
http://jogja.tribunnews.com/2013/01/19/mahasiswa-teknik-busana-uny-pamerkan-karyanya-di-reincarnation-of-eve
https://saudhanur.wordpress.com/2013/01/19/pagelaran-busana-reincarnation-of-eve-dan-potensi-indonesia-di-kancah-dunia/
http://www.uny.ac.id/berita/peragaan-busana-reincarnation-eve.html
http://jogja.solopos.com/baca/2013/01/18/mahasiswa-uny-gelar-peragaan-busana-370178
dll..
1. Saya merupakan ketua 7a+ Management, ketua lho bukan yg punya oke. Saya memimpin komunitas yang bergerak dibidang Fashion Carnaval sekitar 1 tahun saja ya. Dulu, mungkin saya terlihat ( hanya terlihat saja) dari luarnya merupakan seorang yang aktif bahkan rela mengorbankan waktu, tenaga dan materi untuk kegiatan kami berprestasi, saya sempat tuliskan pengalaman saya ya disini http://meandeachotherblablablah.blogspot.co.id/2012/07/di-balik-layar-karnaval-jfw-tim-uny.html dan http://meandeachotherblablablah.blogspot.co.id/2012/07/unyuest-omaigat-moment-of-uny-carnival.html .
2. Melihat keberhasilan saya masa itu membawa tim kami sukses meraih beberapa prestasi; yang padahal itu adalah kerjaan banyak sekali orang di belakang layar tim; membuat saya, Amelia Christiawan S dipilih teman-teman satu angkatan untuk mengetuai kepanitiaan Fashion Show Reincarnation of Eve ini. Pemilihan berdasarkan voting, entah karena tidak ada yang berani mengajukan diri ataupun alasan yang lain. Pada akhirnya dengan keyakinan teman-teman dan dosen pembimbing, saya terima jabatan itu yang ternyata memiliki banyak dan lebih banyak resiko dari sebelumnya.
3. Program mata kuliah di semester 5 sendiri cukup padat, selain 2 mata kuliah yang saya sebut tadi, ada 5 mata kuliah lain dengan total 21 sks dan ada 4 mata kuliah praktek. Ya bisa dibayangin sediri deh.
4. Saya sedang menghadapi persoalan keluarga yang rumit, sampai harus bolak-balik bahkan kadang bolos, dan ini berjalan hingga semester 6. Ya wajar mungkin takdir menggariskan saya sebagai anak pertama yang harus dan diwajibkan bertanggung-jawab pada keluarga saya.
Oke, dari kombinasi keempat hal diatas, luar biasa setressnya, menguras tenaga, waktu, dan pikiran, ga ada waktulah untuk hangout, main-main kemana gitu, saya bener-bener kaya zombie. OMG
Ya, kembali lagi ke Fashion Show. Untuk menggelar acara ini kami diberikan waktu sektar 4 bulan. Berikut mungkin yang bisa saya paparkan beberapa hal sebelum terselenggaranya acara tersebut (pra event):
1. Kerja Mandiri
Hal pertama yang kami lakukan adalah membentuk kepanitiaan. Kepanitiaan terdiri dari panitia inti yakni seluruh mahasiswa satu angkatan, sekitar 100an orang ya lupa, harus memegang satu jabatan dari ketua hingga staff. Di bawah arahan dosen pembimbing, kami membentuk kepanitiaan berdasarkan sukarela, sehingga jabatan yang diemban tersebut harus benar-benar dipertanggungjawabkan. Walau pada prosesnya ada beberapa orang yang kami tukar posisi dalam kepanitiaannya karena berbagai hal.
2. Kerja Mandiri
Setelah terbentuk kepanitiaan, saya menyuruh (iya menyuruh, memang bossy banget kok waktu itu), teman-teman saya untuk mencari tahu dahulu, apa sih yang harus mereka kerjakan, apa yang harus dilakukan dengan jabatan kepanitiaan yang mereka emban. Kenapa? karena saya melihat bahwa teman-teman saya tidak banyak yang sudah pernah mengikuti kepanitiaan ataupun organisasi, sehingga menurut saya itu perlu, apalagi untuk menjelaskan adalah percuma, karena kami ini mahasiswa sudah bisa belajar lebih mandiri.
3. Rapat Rutin
Melakukan rapat rutin, banyak yang komplain kenapa harus ada rapat rutin terkadang kami bahkan tidak mencapai kesepakatan dan malah banyak berdebat, apalagi ya, saya ini galak banget, tiap rapat sukanya marah-marah. Mohon ampun pada Allah SWT, kekhilafan dan keterbatasan saya sebagai seorang manusia.
Adanya rapat rutin adalah untuk mengorganisir keseluruhan pantia, ya bisa dibayangkan saja, panitia yang sebanyak itu, sesungguhnya untuk menyelenggarakan suatu event akan lebih mudah bila panitianya sedikit namun solid, ya karena ini adalah pembelajaran untuk kami semua, maka harus terjadi.
4. Konsep harus jelas, Acara harus jelas, Visi dan Misi harus jelas.
*Konsep: Fashion show dengan berbagai selingan hiburan (jam 7-11 untuk Fashion Show bukankah sangat panjang??)
*Acara harus jelas, acara fashion show, sehingga isi materi lebih banyak menyebutkan tentang fashion show
*Visi: Memperkenalkan Prodi PT. Busana dan Teknik Busana FT UNY kepada masyarakat luas, menurut saya kenapa kami tidak membuat suatu acara yang benar-benar layak tonton untuk umum? pertama dari pemilihan tempat saja, itu pengaruh tentunya, belum lagi dari promosi dan segala macam. Karena apa, pasti acara ini memakan banyak tenaga, waktu, dan materi para panitia, akan percuma jika acara ini gagal.
*Misi: -Membuat pagelaran yang layak tonton
-Meraih penonton sesuai target dan berbagai profesi
-Memperkenalkan prodi kami secara luas
5. Kesepakatan dan Komitmen
Butuh kesepakatan dan komitmen dalam menjalankan suatu acara, kerja sama yang baik, dan tanggung jawab masing masing. Ketika tidak ada persamaan visi dan misi, suatu acara pasti tidak akan pernah berhasil dengan baik, tidak boleh ada kepentingan perseorangan dalam suatu acara. Kepentingan dan tujuan adalah milik bersama.
6. Promosi yang gencar,
Untuk saya sendiri, promosi bahkan sudah saya lakukan jauh sebelum acara terselenggara, ya modal koar-koar, apalagi dengan adanya sosmed, sekarang semua terasa mudah bahkan tanpa perlu biaya. Hingga pada akhirnya H-1 bulan seluruh panitia saya suruh (tukan saya suruh lagi), mengganti semua DP, Profile Picture FB, twitter, serta menyebarkan pamflet maupun kata-kata mutiara *hahaha promosi maksudnya, di seluruh sosmed mereka, oya promosi offline juga perlu, seperti menyebar pamflet, dan promoswi dengan rekanan di radio, RRI waktu itu.
7. Plan dan Time table
Rencana atau plan harus ada rencana A, B,C, dan seterusnya. Plan tersebut harus dibuat untuk sebelum acara (pra event), saat acara (event), dan setelah acara (pasca event). Kenapa harus ada rencana lain, itu dikarenakan dalam sebuah event banyak proes yang dilalui, sehingga perlu membuat backup agar tidak bingung ketika suatu proses harus terhenti atau harus digantikan dengan cara yang lain.
Time table adalah waktu untuk mencapai target, misalnya nih, dari rapat pertama, minggu depan sudah harus ada kesepakatan tempat acara, minggu depannya proposal sudah jadi, satu bulan lagi sudah dapat sponsor, dll. Karena jika semua dilakukan tanpa ada waktu dan target yang jelas, maka semua tidak akan terlaksana dengan baik, sebuah event tidak jauh dari rencana dan target yang jelas.
8. Membentuk Panitia Tambahan
Event yang kami selenggarakan ini tentu tidak dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan teman-teman panitia tambahan. Kenapa harus dengan panitia tambahan? apakah masih kurang dengan panitia yang jumlahnya segitu besar?. Panitia tambahan merupakan panitia yang turut membantu ketika event atau hari H pelaksanaan acara, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, kami seluruh panitia adalah mahasiswa sekaligus model dan designer yang membawakan baju rancangan kami sendiri. Bisa dibanyangkan betapa riwehnya ketika hari H dengan dandanan extra heboh, lalu mondar-mandir mengurus acara. wkwkwkwk
Nah, panitia tambahan yang kami rekrut merupakan masih mahasiswa UNY namun dari berbagai jurusan, tidak imbalan yang berarti, namun kami hanya dapat memberikan sertifikat, konsumsi, dan ilmu saja, pengalaman tergantung masing-masing individu dalam menjalankan tugasnya, apakah sungguh-sungguh atau tidak, itu juga dapat mempengaruhi pengalaman seseorang yang dapat dipetik ketika acara telah berakhir.
Sebenarnya perekrutan panitia tambahan ini sangat menguras waktu kami yang super padat, selain kuliah yang padat, ada jam tambahan untuk rapat, belum lagi latihan catwalk diluar jam, serta mengurus berbagai macam tugas diluar itu semua. Saya (ketua umum) dan ketua 1 serta ketua 2 memutuskan untuk mengambil alih perekrutan ini sendiri, kami bahkan mewawancarai satu persatu calon panitia tambahan untuk mengetahui posisi yang pas bagi mereka Hal ini sangat penting, karena mereka yang hampir 100% bekerja ketika hari H atau event berlangsung, jika tidak ada komitmen yang jelas serta kesepakatan visi dan misi, maka akan percuma kerja keras selama 4 bulan sebelum event berlangsung. But, wait, ternyata cara perekrutan yang begitu ternyata kurang efisien, saya baru mengetahuinya ketika kemarin mengikuti workshop dengan mas Agung, ada sih dibukunya, insyaallah secepatnya saya ulas di kelanjutan postingan Jurus Jitu Bisnis Berkah omset Milyaran insyaallah.
Tapi, alhamdulillah, ternyata panitia tambahan yang membantu sungguh-sungguh bekerja keras, semua itu berkat bimbingan ketua sub/seksi kepanitiaan yang juga bekerja mungkin lebih keras dari saya.
9. Latihan Catwalk/ Modeling
Uuuh kalian pasti ga percaya, kami semua harus melakukan latihan catwalk, padahal kami semua ini calon guru atau designer yang notabene kemampuan tersebut tidak harus. Namun tetap harus, hahahahaha, iya kan kami jadi model peragaan sendiri, sehingga bisa dibayangkan betapa sulitnya memotivasi teman-teman saya. Banyak dari kami tidak suka tampil di depan umum, tidak bakat menjadi model, bahkan tidak memiliki tubuh tinggi semampai dan proporsional. Kami sangat pesimis. Namun, berkat bimbingan dosen pembimbing kami, bapak Afif Ghurub dan Alm.bapak Yoyon AT kami selalu semangat walaupun sulit. Alhamdulillah semua teman-teman saya sudah siap tampil jauh-jauh hari sebelum acara, bahkan ada yang merasa ketagihan ingin tampil lagi. hihi
10. Menyelesaikan baju yang hendak dikenakan
Menyelesaikan baju adalah hal yang sangat sulit untuk saya, kenapa? karena saya sangat sibuk, untuk mengurus Tim Karnaval 7a+ yang padat acara pun, kepanitiaan yang hampir setiap hari memakan waktu saya, kehidupan keluarga saya menjadi berantakan. Ya memang kan Amel belum berkeluarga, tapi sebagai orang yang ditunjuk untuk menggantikan ayah saya dalam memanajemen keluarga adalah hal yang sangat berat untuk saya. Belum lagi banyak problem yang harus diselesaikan, hampir dipastikan saya sempat sangat stress. Ya baju yang seharusnya saya kenakan akhirnya tak tersentuh sama sekali, padahal itu adalah titik pointnya, namun saya meyakini keberadaan posisi saya adalah sangat penting, sehingga saya harus menitik beratkan pada kepentingan kesuksesan acara kami ini. Saya bahkan dikomplain dan dimarahi habis-habisan oleh dosen Adi Busana saya yang menyayangkan kenapa saya tidak serius dalam mengerjakan tugas tersebut. Ya luar biasa, sudah merupakan resiko untuk saya sendiri. hasilnya, ya bisa dilihat sendiri saja, saya sangat puas pada acaranya, namun miss sekali dengan karya saya. Ya tidak apa-apa. :)
Sekarang masuk ke masalah-masalah yang krusial, apa saja halangan-halangan yang kami hadapi kala itu:
(Pra-event)
1. Dana/ anggaran / biaya
Dana, yup, kenapa dana saya taruh dimasalah yang pertama? Jujur segalanya akan terasa mudah ketika ada anggaran. Well, to be honest, kami memulainya dengan iuran, ya jumlahnya disesuaikan dengan keperluan, tanpa adanya dana sedikit terlebih dahulu, kami akan sangat sulit bergerak, untuk membuat proposal, DP gedung yang harus jauh-jauh hari, dll. Alhamdulillah kami juga mendapat suntikan dana dari sponsorship, walau sangat terlambat, karena proposal belum fix, otomatis kami tidak dapat bergerak ke sponsor, namun alhamdulillah walau tidak tembus banyak, kami mendapat make-up gratis dari Polaris untuk hair-do, La Tulip untuk Make-up, RRI (berupa promosi siaran di radio), Iis design, dll yang tidak bisa disebut satu-persatu,very big thanks to all sponsorship partners. Senang dapat bekerja sama dengan semua.
2. Tim yang Solid
Sangat sulit lho bekerja tim, apalagi dalam jumlah yang sangat besar, sementara semua harus bekerja. Pada awalnya berjalan sangat membingungkan, karena banyak yang belum pernah bekerja sebagai anggota EO, benar-benar nol pengalaman termasuk saya. Very crazy, semua berusaha extra untuk mencari tahu kewajiban dan hak masing-masing anggota. Hingga terjadi pergantian staf, pergeseran jabatan, dll. Ya karena pada awalnya banyak yang bekerja dengan berat hati, ya, karena tidak tahu harus berbuat apa. Sesungguhnya ini merupakan hal yang sangat sulit, karena memaksakan seseorang yang tidak dapat mengerjakan pekerjaan dibalik layar merupakan hal mustahil. Maka dari itu kenapa ada HRD ya, nah kalau bukan kewajiban yang harus kami tempuh, mungkin semua tidak akan tercapai. Alhamdulillah semua bekerja dengan baik.
3. Waktu yang tidak cukup
Seperti yang saya ungkapkan diatas, bahwa waktu kami tidak banyak dengan kesibukan yang sangat padat. Solusinya, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, bekerja sebaik-baiknya penuh totalitas, saya yakin banyak yang kurang tidur, bahkan tidak tidur demi terlaksananya acara ini.
4. Miss komunikasi
Miss komunikasi sering banget terjadi, ya maklum kan sangat banyak, I can't control all by my self, kadang kala ada keputusan yang dibuat tanpa persetujuan bersama, ya namun jika sudah terjadi, kami tinggal cari solusi saja, tak bisa kan waktu diulang, malah akan membuang-buang waktu saja dengan bertengkar dan berdebat. Solusinya, perlu diadakan briefing, persamaan visi dan misi, bagaimana ketika keputusan itu diambil, dan progress harus selalu dipantau, ya keterbatasan manusia lagi-lagi.
5. Sub seksi/ bagian staff tidak solid
Susunan struktur kepanitiaan, dibawah Ketua Umum- Ketua 1- Ketua 2- Sekretaris 1- Sekretaris 2- Bendahara 1-Bendahara 2- ada Sub bagian/ Seksi-seksi yang dikepalai oleh ketua staff/ketua seksi. Bagian yang sulit dikontrol, tentu saja yang bagian Sub Seksi, karena apa, bagian tersebut sudah kami bentuk ketua, dimana tiap anggota sub bag. terdiri dari 6-10 orang, dan, banyak sekali sub.bag tersebut, example: sub bag Model, sub bag Acara, sub bag Sponsorship, sub bag dokumentasi, sub bag Konsumsi, dan banyak lagi...hahaha sudah lumayan lupa ya Amel.
nah, terkadang antara ketua sub bag, dengan anggota atau staff sub bag tidak ada komunikasi yang baik, sehingga perlu untuk ditinjau sekali, dua kali agar tidak terjadi miss.
(Event)
1. Gadi bersih
Alhamdulillah gladi bersih berjalan sangat lancar, bahkan dosen pembimbingpun merasa puas, hampir tidak ada halangan sama sekali, kami dapat menyelesaikan gladi bersih sebelum jumatan, dan dapat beristirahat sejenak.
2. Make up & Hair do
Lumayan kesulitan ketika kami harus menata ruang make-up sedemikian rupa agar dapat digunakan secara efisien, properti juga bawa dari kampus, seperti cermin dll. namun, perhitungan timing yang tepat antara jumlah chapster Hair do dan Make up artist dengan jumlah peserta sudah sangat tepat, sehingga semua dapat selesai sebelum acara dimulai.
3. Pengisi acara fashion show anak
Ya, kami menyelipkan fashion show anak-anak sebagai pembuka acara. kesulitannya adalah, kami tidak memikirkan bahwa peserta fashion show anak harus didampingi orangtua, sehingga terjadi sedikit miss antara sub bag keamanan dengan pihak orangtua, namun semua dapat teratasi dengan baik.
4. Keamanan
Keamanan di backstage dan di luar gedung yang agaknya perlu dipikirkan untuk menambah personil. Bisa dibayangkan betapa riwehnya di backstage, dengan begitu banyak manusia, satu sama lain membawa barang berharga, itu patut diberi penjagaan ketat. sementara itu, di luar gedung, dimana lagi kalau bukan di parkiran, harus dijaga sangat ketat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, alhamdulillah tidak ada hal buruk yang terjadi.
5. Penonton gelap
Hal paling mungkin dari masuknya penonton gelap adalah, kami tidak menyediakan bangku tambahan untuk on the spot, sehingga ketika bangku tidak cukup namun telah penuh, padahal ada penonton yang dengan tiket hendak menonton, satu-satunya kemungkinan adalah ada panitia yang memasukkan penonton gelap. Ya itu terjadi, allahualam. Sudah diselesaikan dengan kekeluargaan kok.
6. Penonton membludak
Tidak pernah terbayang penonton akan membludak, sehingga tiket yang tidak disediakan telah habis, bangku juga tidak cukup, namun ada kerabat peserta yang hendak menonton dan baru datang ketika hari H, tak sempat terpikirpun akan terjadi, sehingga pada akhirnya memasukan mereka dengan membayar namun tak mendapat fasilitas, tapi mereka rela, masyaallah. Namun yang disayangkan adalah, tidak diketahui berapa jumlah pastinya. Saran, untuk yang menyelenggarakan event indoor, harus memikirkan hal ini juga. Harus ada plan untuk mengantisipasinya.
Pasca Event
1. Sulitnya evaluasi
Hal ini menjadi sangat sulit, ketika seluruh anggota tidak pernah terpikir bahwa harus ada evaluasi guna mengerjakan LPJ. Saya pun tak terpikir. Ya molor-molor, berantem lagi, bahkan hingga berbulan-bulan lho untuk mengetahui miss yang saya tulis di atas. Evaluasi perlu dilakukan guna pembelajaran untuk angkatan berikutnya, serta untuk refleksi masing-masing anggota juga.
2. Hutang-Piutang
Ternyata setelah acara selesai masih ada lho yang belum terlunaskan, atau yang belum diserahkan. hal itu harus dipecahkan dengan kejujuran masing-masing personal, entah yang berkaitan dengan iuran, pendapatan dari HTM, dll. pada akirnya ada pula yang tidak terpecahkan sehingga kami memilih musyawarah mufakat untuk menyelesaikannya.
Haaah...rasanya banyak sekali yang masih bisa diceritakan, namun pada intinya adalah hal-hal diatas. Pada akhirnya conclutionnya, acara berlangsung sukses, tujuan tercapai, lancar tanpa masalah berat yang berarti, alhamdulillahi rabbil allamin :') . Saya bahkan sangat terharu atas kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan teman-teman saya serta panitia tambahan yang sudah turut membantu. Fyi, saya sendiri hanya tidur only 2 hours sebelum cara yang dimulai dari jam 7 (Gladi bersih) -jam 1 pagi. Like a zombie...hahah jd maklum saja ya kalau muka-mukanya pada kusam, pucat, dll. Mungkin teman-temanku juga kurang tidur, tapi luar biasa saya sangat bangga terhadap mereka semua PROK PROK PROK, mau mencoba sesuatu yang beresiko tinggi, sulit, namun bisa pada akhirnya.
Ya, namun pada akhirnya, Amel menyerah, sudah berjanji bahwa setelah event ini tidak akan mau menjadi ketua lagi untuk event berikutnya yang jauh lebih besar tanggung-jawabnya. Yaitu event proyek akhir, bahkan saya minta untuk jadi staff saja, dibagian paling bawah. Kenapa Amel ga mau??
Berikut adalah alasan dibalik itu semua ya:
1. Amel jadi ketua tapi Amel banyak musuh
Ga suka, sedih, tertekan, stress berat, semua sudah dikorbankan namun banyak yang tidak suka. Ya saya memang tipe yang sensitif, very sensitive person. Sudah merasakan betapa sulitnya tanggung jawab itu, mungkin tinggal melanjutkan ya, namun saya lelah, banyak yang sudah ditinggalkan sehingga harus kembali bertanggungjawab pada yang ditinggalkan.
2. Amel jadi orang yang arrogant, bossy, dan tukang marah-marah
Ya mungkin effect dari under presure dari mana-mana yang menyebabkan saya menjadi orang yang sangat berbeda. Saya ga suka, that not me, that very cruel, saya perlu kembali pada Allah SWT, sehingga memutuskan untuk mundur.
3. Amel masih menjadi ketua 7a+
Saat itu, 7a+ sedang merangkak meninggi, ada beberapa event dan beberapa kompetisi yang harus diikuti, hingga mulai muncul protes sana sini yang menyebutkan saya menganak tirikan 7a+, hingga I just need to come back. Saat itu..
4. Amel harus kembali lagi pada keluarga
Ya, selama satu semester, sangat sibuk, bahkan kadang tidak dapat bertemu dengan ibu, atau adik-adik di rumah, ya satu rumah lho, kan gila, alay banget, tapi pada kenyataannya iya. Mana bisa sih saya kayak gitu, hati ini tak tenang, pilihan terbaik. :)
5. Amel pingin lihat teman-teman mandiri dan biar sang waktu yang membuktikan apa yang salah dan benar
Hm.. iya sengaja kok, Amel sering ngilang waktu rapat the next event, ingin lihat saja, sampai dimana bisa mengatasi permasalahan dengan bentuk kepanitiaan yang baru. To be honest again, saya sering melarang ketua 1 dan ketua 2 saya untuk ikut campur dalam permasalahan di the next event, saya hanya bilang "tidak apa-apa itu bukan tanggung jawab kita lagi, biarkan mereka berproses, kita tidak berhak mencampuri, mungkin hanya memberikan pandangan sedikit-sedikit saja, toh sudah dengan campur tangan pihak kampus, bisa apa?". Yeah, saya cuma mengamati saya, pure hanya jadi peserta, dan bawahan di the next event. Dan untuk membuktikan apabila kata-kata maupun tindakan yang saya lakukan adalah salah atau benar ketika di Reincarnation of Eve ini berjalan, karen kita tidak bisa mendebat sesuatu yang orang lain pertahankan,itu hanya bukti dari hasil yang dapat membuktikan. No, nothing, amel biasa saja, tetap netral pada semua, dalam pembelajaran kan memang perlu berkorban, saya korbankan perasaan saya, esensi diri saya, hingga pada akhirnya pandangan dan penilian negatif tersebut memudar dengan sendirinya.
Ya, kurang lebih begitu ceritanya. :D Amel sangat lega sudah bisa menuliskan dengan jujur. Ya semua perlu waktu untuk dapat menerima segala hal baik dan buruk yang terjadi. Saya pun baru menuliskan ini setelah berapa tahun berjalan, 2,5 tahun, hampir 3 tahun setelahnya. Saya tidak ingin mendebat, atau mengungkit lagi yang telah terjadi. Ini saya tulis dengan harapan, dapat menjadi pembelajaran untuk orang lain ke depannya. Aamiin.
Oiya, berikut dokumentasi photo-photonya ya, alhamdulillah tadi saya cari ternyata tersimpan di pc lain yang penuh virus wkwkw. Sudah panik kirain hilang, tulisan ini saya tulis dari jam 3 sore tadi. Well, that the art of writing. Chekidot:
NB:
Pengalaman ini saya tulis untuk pembelajaran bersama, jika ada yang baik silahkan diambil, yang salah mohon dibuang saja yaaa...
Saya bakal cerita dari sudut pandang saya aja, seandainya teman-teman saya atau pihak yang terkait membaca dan merasa tidak setuju dengan pendapat saya, bolehlah sumbang di kolom komentar. :)
Fashion Show Reincarnation of Eve diselenggarakan pada hari Jumat, 18 Januari 2013 di Balai Shinta Wanitatama, Yogyakarta. Ini ada beberapa artikel yang ditulis dari sudut pandang orang luar, makasih banget liputannya :* (ada gue yampun *alay kan alay) , checkidot:
http://hestylukita.blogspot.co.id/2013/01/pagelaran-busana-reincarnation-of-eve.html
http://hestylukita.blogspot.co.id/2013/01/reincarnation-of-eve-fashion-show-1.html
http://hestylukita.blogspot.co.id/2013/01/reincarnation-of-eve-fashion-show-hijab.html
http://jogja.tribunnews.com/2013/01/19/mahasiswa-teknik-busana-uny-pamerkan-karyanya-di-reincarnation-of-eve
https://saudhanur.wordpress.com/2013/01/19/pagelaran-busana-reincarnation-of-eve-dan-potensi-indonesia-di-kancah-dunia/
http://www.uny.ac.id/berita/peragaan-busana-reincarnation-eve.html
http://jogja.solopos.com/baca/2013/01/18/mahasiswa-uny-gelar-peragaan-busana-370178
dll..
![]() |
Pamflet Reincarnation of Eve |
Oke, awal mula dari penyelenggaraan Fashion Show Reincarnation of Eve ini adalah berbasiskan mata kuliah semester 5 yang kami tempuh, yakni Manajemen Peragaan Busana dan Adi Busana. Sedikit ya saya ulas, Manajemen Peragaan Busana ialah kuliah yang mempelajari seluk-beluk dalam menyelenggarakan suatu pergelaran busana, yang mana artinya, kami para mahasiswa ini harus bisa menyelenggarakan suatu pergelaran busana dari persiapan hingga selesai, bikin acara sendiri, susun kepanitiaan sendiri, jadi model dan designer dari baju sendiri *matik!!. Untuk kuliah Adi Busana, kami diharuskan membuat suatu baju dengan cara haute couture ( jahit halus dan pengerjaan lebih banyak dengan tangan) yang sesuai dengan ukuran kami sendiri. Oke, dua hal sangat sulit itu harus dipadukan. That's like a hell you know!!. Hahaha calm calm, saya cuma menyuarakan isi hati saya aja sih, dulu, inget ini udah dulu ya, tahun 2012, bukan sekarang, saya dah move on.
Nah, semester 5 merupakan semester yang sangat berat saya rasakan, untuk saya sendiri lho, kalau teman-teman saya yang lain juga saya rasa pasti berat. Namun, kebetulan nih, saya harus mengemban banyak hal ketika menghadapi semester ini.
2. Melihat keberhasilan saya masa itu membawa tim kami sukses meraih beberapa prestasi; yang padahal itu adalah kerjaan banyak sekali orang di belakang layar tim; membuat saya, Amelia Christiawan S dipilih teman-teman satu angkatan untuk mengetuai kepanitiaan Fashion Show Reincarnation of Eve ini. Pemilihan berdasarkan voting, entah karena tidak ada yang berani mengajukan diri ataupun alasan yang lain. Pada akhirnya dengan keyakinan teman-teman dan dosen pembimbing, saya terima jabatan itu yang ternyata memiliki banyak dan lebih banyak resiko dari sebelumnya.
3. Program mata kuliah di semester 5 sendiri cukup padat, selain 2 mata kuliah yang saya sebut tadi, ada 5 mata kuliah lain dengan total 21 sks dan ada 4 mata kuliah praktek. Ya bisa dibayangin sediri deh.
4. Saya sedang menghadapi persoalan keluarga yang rumit, sampai harus bolak-balik bahkan kadang bolos, dan ini berjalan hingga semester 6. Ya wajar mungkin takdir menggariskan saya sebagai anak pertama yang harus dan diwajibkan bertanggung-jawab pada keluarga saya.
Oke, dari kombinasi keempat hal diatas, luar biasa setressnya, menguras tenaga, waktu, dan pikiran, ga ada waktulah untuk hangout, main-main kemana gitu, saya bener-bener kaya zombie. OMG
Ya, kembali lagi ke Fashion Show. Untuk menggelar acara ini kami diberikan waktu sektar 4 bulan. Berikut mungkin yang bisa saya paparkan beberapa hal sebelum terselenggaranya acara tersebut (pra event):
1. Kerja Mandiri
Hal pertama yang kami lakukan adalah membentuk kepanitiaan. Kepanitiaan terdiri dari panitia inti yakni seluruh mahasiswa satu angkatan, sekitar 100an orang ya lupa, harus memegang satu jabatan dari ketua hingga staff. Di bawah arahan dosen pembimbing, kami membentuk kepanitiaan berdasarkan sukarela, sehingga jabatan yang diemban tersebut harus benar-benar dipertanggungjawabkan. Walau pada prosesnya ada beberapa orang yang kami tukar posisi dalam kepanitiaannya karena berbagai hal.
2. Kerja Mandiri
Setelah terbentuk kepanitiaan, saya menyuruh (iya menyuruh, memang bossy banget kok waktu itu), teman-teman saya untuk mencari tahu dahulu, apa sih yang harus mereka kerjakan, apa yang harus dilakukan dengan jabatan kepanitiaan yang mereka emban. Kenapa? karena saya melihat bahwa teman-teman saya tidak banyak yang sudah pernah mengikuti kepanitiaan ataupun organisasi, sehingga menurut saya itu perlu, apalagi untuk menjelaskan adalah percuma, karena kami ini mahasiswa sudah bisa belajar lebih mandiri.
3. Rapat Rutin
Melakukan rapat rutin, banyak yang komplain kenapa harus ada rapat rutin terkadang kami bahkan tidak mencapai kesepakatan dan malah banyak berdebat, apalagi ya, saya ini galak banget, tiap rapat sukanya marah-marah. Mohon ampun pada Allah SWT, kekhilafan dan keterbatasan saya sebagai seorang manusia.
Adanya rapat rutin adalah untuk mengorganisir keseluruhan pantia, ya bisa dibayangkan saja, panitia yang sebanyak itu, sesungguhnya untuk menyelenggarakan suatu event akan lebih mudah bila panitianya sedikit namun solid, ya karena ini adalah pembelajaran untuk kami semua, maka harus terjadi.
4. Konsep harus jelas, Acara harus jelas, Visi dan Misi harus jelas.
*Konsep: Fashion show dengan berbagai selingan hiburan (jam 7-11 untuk Fashion Show bukankah sangat panjang??)
*Acara harus jelas, acara fashion show, sehingga isi materi lebih banyak menyebutkan tentang fashion show
*Visi: Memperkenalkan Prodi PT. Busana dan Teknik Busana FT UNY kepada masyarakat luas, menurut saya kenapa kami tidak membuat suatu acara yang benar-benar layak tonton untuk umum? pertama dari pemilihan tempat saja, itu pengaruh tentunya, belum lagi dari promosi dan segala macam. Karena apa, pasti acara ini memakan banyak tenaga, waktu, dan materi para panitia, akan percuma jika acara ini gagal.
*Misi: -Membuat pagelaran yang layak tonton
-Meraih penonton sesuai target dan berbagai profesi
-Memperkenalkan prodi kami secara luas
5. Kesepakatan dan Komitmen
Butuh kesepakatan dan komitmen dalam menjalankan suatu acara, kerja sama yang baik, dan tanggung jawab masing masing. Ketika tidak ada persamaan visi dan misi, suatu acara pasti tidak akan pernah berhasil dengan baik, tidak boleh ada kepentingan perseorangan dalam suatu acara. Kepentingan dan tujuan adalah milik bersama.
6. Promosi yang gencar,
Untuk saya sendiri, promosi bahkan sudah saya lakukan jauh sebelum acara terselenggara, ya modal koar-koar, apalagi dengan adanya sosmed, sekarang semua terasa mudah bahkan tanpa perlu biaya. Hingga pada akhirnya H-1 bulan seluruh panitia saya suruh (tukan saya suruh lagi), mengganti semua DP, Profile Picture FB, twitter, serta menyebarkan pamflet maupun kata-kata mutiara *hahaha promosi maksudnya, di seluruh sosmed mereka, oya promosi offline juga perlu, seperti menyebar pamflet, dan promoswi dengan rekanan di radio, RRI waktu itu.
7. Plan dan Time table
Rencana atau plan harus ada rencana A, B,C, dan seterusnya. Plan tersebut harus dibuat untuk sebelum acara (pra event), saat acara (event), dan setelah acara (pasca event). Kenapa harus ada rencana lain, itu dikarenakan dalam sebuah event banyak proes yang dilalui, sehingga perlu membuat backup agar tidak bingung ketika suatu proses harus terhenti atau harus digantikan dengan cara yang lain.
Time table adalah waktu untuk mencapai target, misalnya nih, dari rapat pertama, minggu depan sudah harus ada kesepakatan tempat acara, minggu depannya proposal sudah jadi, satu bulan lagi sudah dapat sponsor, dll. Karena jika semua dilakukan tanpa ada waktu dan target yang jelas, maka semua tidak akan terlaksana dengan baik, sebuah event tidak jauh dari rencana dan target yang jelas.
8. Membentuk Panitia Tambahan
Event yang kami selenggarakan ini tentu tidak dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan teman-teman panitia tambahan. Kenapa harus dengan panitia tambahan? apakah masih kurang dengan panitia yang jumlahnya segitu besar?. Panitia tambahan merupakan panitia yang turut membantu ketika event atau hari H pelaksanaan acara, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, kami seluruh panitia adalah mahasiswa sekaligus model dan designer yang membawakan baju rancangan kami sendiri. Bisa dibanyangkan betapa riwehnya ketika hari H dengan dandanan extra heboh, lalu mondar-mandir mengurus acara. wkwkwkwk
Nah, panitia tambahan yang kami rekrut merupakan masih mahasiswa UNY namun dari berbagai jurusan, tidak imbalan yang berarti, namun kami hanya dapat memberikan sertifikat, konsumsi, dan ilmu saja, pengalaman tergantung masing-masing individu dalam menjalankan tugasnya, apakah sungguh-sungguh atau tidak, itu juga dapat mempengaruhi pengalaman seseorang yang dapat dipetik ketika acara telah berakhir.
Sebenarnya perekrutan panitia tambahan ini sangat menguras waktu kami yang super padat, selain kuliah yang padat, ada jam tambahan untuk rapat, belum lagi latihan catwalk diluar jam, serta mengurus berbagai macam tugas diluar itu semua. Saya (ketua umum) dan ketua 1 serta ketua 2 memutuskan untuk mengambil alih perekrutan ini sendiri, kami bahkan mewawancarai satu persatu calon panitia tambahan untuk mengetahui posisi yang pas bagi mereka Hal ini sangat penting, karena mereka yang hampir 100% bekerja ketika hari H atau event berlangsung, jika tidak ada komitmen yang jelas serta kesepakatan visi dan misi, maka akan percuma kerja keras selama 4 bulan sebelum event berlangsung. But, wait, ternyata cara perekrutan yang begitu ternyata kurang efisien, saya baru mengetahuinya ketika kemarin mengikuti workshop dengan mas Agung, ada sih dibukunya, insyaallah secepatnya saya ulas di kelanjutan postingan Jurus Jitu Bisnis Berkah omset Milyaran insyaallah.
Tapi, alhamdulillah, ternyata panitia tambahan yang membantu sungguh-sungguh bekerja keras, semua itu berkat bimbingan ketua sub/seksi kepanitiaan yang juga bekerja mungkin lebih keras dari saya.
9. Latihan Catwalk/ Modeling
Uuuh kalian pasti ga percaya, kami semua harus melakukan latihan catwalk, padahal kami semua ini calon guru atau designer yang notabene kemampuan tersebut tidak harus. Namun tetap harus, hahahahaha, iya kan kami jadi model peragaan sendiri, sehingga bisa dibayangkan betapa sulitnya memotivasi teman-teman saya. Banyak dari kami tidak suka tampil di depan umum, tidak bakat menjadi model, bahkan tidak memiliki tubuh tinggi semampai dan proporsional. Kami sangat pesimis. Namun, berkat bimbingan dosen pembimbing kami, bapak Afif Ghurub dan Alm.bapak Yoyon AT kami selalu semangat walaupun sulit. Alhamdulillah semua teman-teman saya sudah siap tampil jauh-jauh hari sebelum acara, bahkan ada yang merasa ketagihan ingin tampil lagi. hihi
10. Menyelesaikan baju yang hendak dikenakan
Menyelesaikan baju adalah hal yang sangat sulit untuk saya, kenapa? karena saya sangat sibuk, untuk mengurus Tim Karnaval 7a+ yang padat acara pun, kepanitiaan yang hampir setiap hari memakan waktu saya, kehidupan keluarga saya menjadi berantakan. Ya memang kan Amel belum berkeluarga, tapi sebagai orang yang ditunjuk untuk menggantikan ayah saya dalam memanajemen keluarga adalah hal yang sangat berat untuk saya. Belum lagi banyak problem yang harus diselesaikan, hampir dipastikan saya sempat sangat stress. Ya baju yang seharusnya saya kenakan akhirnya tak tersentuh sama sekali, padahal itu adalah titik pointnya, namun saya meyakini keberadaan posisi saya adalah sangat penting, sehingga saya harus menitik beratkan pada kepentingan kesuksesan acara kami ini. Saya bahkan dikomplain dan dimarahi habis-habisan oleh dosen Adi Busana saya yang menyayangkan kenapa saya tidak serius dalam mengerjakan tugas tersebut. Ya luar biasa, sudah merupakan resiko untuk saya sendiri. hasilnya, ya bisa dilihat sendiri saja, saya sangat puas pada acaranya, namun miss sekali dengan karya saya. Ya tidak apa-apa. :)
Sekarang masuk ke masalah-masalah yang krusial, apa saja halangan-halangan yang kami hadapi kala itu:
(Pra-event)
1. Dana/ anggaran / biaya
Dana, yup, kenapa dana saya taruh dimasalah yang pertama? Jujur segalanya akan terasa mudah ketika ada anggaran. Well, to be honest, kami memulainya dengan iuran, ya jumlahnya disesuaikan dengan keperluan, tanpa adanya dana sedikit terlebih dahulu, kami akan sangat sulit bergerak, untuk membuat proposal, DP gedung yang harus jauh-jauh hari, dll. Alhamdulillah kami juga mendapat suntikan dana dari sponsorship, walau sangat terlambat, karena proposal belum fix, otomatis kami tidak dapat bergerak ke sponsor, namun alhamdulillah walau tidak tembus banyak, kami mendapat make-up gratis dari Polaris untuk hair-do, La Tulip untuk Make-up, RRI (berupa promosi siaran di radio), Iis design, dll yang tidak bisa disebut satu-persatu,very big thanks to all sponsorship partners. Senang dapat bekerja sama dengan semua.
2. Tim yang Solid
Sangat sulit lho bekerja tim, apalagi dalam jumlah yang sangat besar, sementara semua harus bekerja. Pada awalnya berjalan sangat membingungkan, karena banyak yang belum pernah bekerja sebagai anggota EO, benar-benar nol pengalaman termasuk saya. Very crazy, semua berusaha extra untuk mencari tahu kewajiban dan hak masing-masing anggota. Hingga terjadi pergantian staf, pergeseran jabatan, dll. Ya karena pada awalnya banyak yang bekerja dengan berat hati, ya, karena tidak tahu harus berbuat apa. Sesungguhnya ini merupakan hal yang sangat sulit, karena memaksakan seseorang yang tidak dapat mengerjakan pekerjaan dibalik layar merupakan hal mustahil. Maka dari itu kenapa ada HRD ya, nah kalau bukan kewajiban yang harus kami tempuh, mungkin semua tidak akan tercapai. Alhamdulillah semua bekerja dengan baik.
3. Waktu yang tidak cukup
Seperti yang saya ungkapkan diatas, bahwa waktu kami tidak banyak dengan kesibukan yang sangat padat. Solusinya, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, bekerja sebaik-baiknya penuh totalitas, saya yakin banyak yang kurang tidur, bahkan tidak tidur demi terlaksananya acara ini.
4. Miss komunikasi
Miss komunikasi sering banget terjadi, ya maklum kan sangat banyak, I can't control all by my self, kadang kala ada keputusan yang dibuat tanpa persetujuan bersama, ya namun jika sudah terjadi, kami tinggal cari solusi saja, tak bisa kan waktu diulang, malah akan membuang-buang waktu saja dengan bertengkar dan berdebat. Solusinya, perlu diadakan briefing, persamaan visi dan misi, bagaimana ketika keputusan itu diambil, dan progress harus selalu dipantau, ya keterbatasan manusia lagi-lagi.
5. Sub seksi/ bagian staff tidak solid
Susunan struktur kepanitiaan, dibawah Ketua Umum- Ketua 1- Ketua 2- Sekretaris 1- Sekretaris 2- Bendahara 1-Bendahara 2- ada Sub bagian/ Seksi-seksi yang dikepalai oleh ketua staff/ketua seksi. Bagian yang sulit dikontrol, tentu saja yang bagian Sub Seksi, karena apa, bagian tersebut sudah kami bentuk ketua, dimana tiap anggota sub bag. terdiri dari 6-10 orang, dan, banyak sekali sub.bag tersebut, example: sub bag Model, sub bag Acara, sub bag Sponsorship, sub bag dokumentasi, sub bag Konsumsi, dan banyak lagi...hahaha sudah lumayan lupa ya Amel.
nah, terkadang antara ketua sub bag, dengan anggota atau staff sub bag tidak ada komunikasi yang baik, sehingga perlu untuk ditinjau sekali, dua kali agar tidak terjadi miss.
(Event)
1. Gadi bersih
Alhamdulillah gladi bersih berjalan sangat lancar, bahkan dosen pembimbingpun merasa puas, hampir tidak ada halangan sama sekali, kami dapat menyelesaikan gladi bersih sebelum jumatan, dan dapat beristirahat sejenak.
2. Make up & Hair do
Lumayan kesulitan ketika kami harus menata ruang make-up sedemikian rupa agar dapat digunakan secara efisien, properti juga bawa dari kampus, seperti cermin dll. namun, perhitungan timing yang tepat antara jumlah chapster Hair do dan Make up artist dengan jumlah peserta sudah sangat tepat, sehingga semua dapat selesai sebelum acara dimulai.
3. Pengisi acara fashion show anak
Ya, kami menyelipkan fashion show anak-anak sebagai pembuka acara. kesulitannya adalah, kami tidak memikirkan bahwa peserta fashion show anak harus didampingi orangtua, sehingga terjadi sedikit miss antara sub bag keamanan dengan pihak orangtua, namun semua dapat teratasi dengan baik.
4. Keamanan
Keamanan di backstage dan di luar gedung yang agaknya perlu dipikirkan untuk menambah personil. Bisa dibayangkan betapa riwehnya di backstage, dengan begitu banyak manusia, satu sama lain membawa barang berharga, itu patut diberi penjagaan ketat. sementara itu, di luar gedung, dimana lagi kalau bukan di parkiran, harus dijaga sangat ketat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, alhamdulillah tidak ada hal buruk yang terjadi.
5. Penonton gelap
Hal paling mungkin dari masuknya penonton gelap adalah, kami tidak menyediakan bangku tambahan untuk on the spot, sehingga ketika bangku tidak cukup namun telah penuh, padahal ada penonton yang dengan tiket hendak menonton, satu-satunya kemungkinan adalah ada panitia yang memasukkan penonton gelap. Ya itu terjadi, allahualam. Sudah diselesaikan dengan kekeluargaan kok.
6. Penonton membludak
Tidak pernah terbayang penonton akan membludak, sehingga tiket yang tidak disediakan telah habis, bangku juga tidak cukup, namun ada kerabat peserta yang hendak menonton dan baru datang ketika hari H, tak sempat terpikirpun akan terjadi, sehingga pada akhirnya memasukan mereka dengan membayar namun tak mendapat fasilitas, tapi mereka rela, masyaallah. Namun yang disayangkan adalah, tidak diketahui berapa jumlah pastinya. Saran, untuk yang menyelenggarakan event indoor, harus memikirkan hal ini juga. Harus ada plan untuk mengantisipasinya.
Pasca Event
1. Sulitnya evaluasi
Hal ini menjadi sangat sulit, ketika seluruh anggota tidak pernah terpikir bahwa harus ada evaluasi guna mengerjakan LPJ. Saya pun tak terpikir. Ya molor-molor, berantem lagi, bahkan hingga berbulan-bulan lho untuk mengetahui miss yang saya tulis di atas. Evaluasi perlu dilakukan guna pembelajaran untuk angkatan berikutnya, serta untuk refleksi masing-masing anggota juga.
2. Hutang-Piutang
Ternyata setelah acara selesai masih ada lho yang belum terlunaskan, atau yang belum diserahkan. hal itu harus dipecahkan dengan kejujuran masing-masing personal, entah yang berkaitan dengan iuran, pendapatan dari HTM, dll. pada akirnya ada pula yang tidak terpecahkan sehingga kami memilih musyawarah mufakat untuk menyelesaikannya.
Haaah...rasanya banyak sekali yang masih bisa diceritakan, namun pada intinya adalah hal-hal diatas. Pada akhirnya conclutionnya, acara berlangsung sukses, tujuan tercapai, lancar tanpa masalah berat yang berarti, alhamdulillahi rabbil allamin :') . Saya bahkan sangat terharu atas kerja keras dan pengorbanan yang dilakukan teman-teman saya serta panitia tambahan yang sudah turut membantu. Fyi, saya sendiri hanya tidur only 2 hours sebelum cara yang dimulai dari jam 7 (Gladi bersih) -jam 1 pagi. Like a zombie...hahah jd maklum saja ya kalau muka-mukanya pada kusam, pucat, dll. Mungkin teman-temanku juga kurang tidur, tapi luar biasa saya sangat bangga terhadap mereka semua PROK PROK PROK, mau mencoba sesuatu yang beresiko tinggi, sulit, namun bisa pada akhirnya.
Ya, namun pada akhirnya, Amel menyerah, sudah berjanji bahwa setelah event ini tidak akan mau menjadi ketua lagi untuk event berikutnya yang jauh lebih besar tanggung-jawabnya. Yaitu event proyek akhir, bahkan saya minta untuk jadi staff saja, dibagian paling bawah. Kenapa Amel ga mau??
Berikut adalah alasan dibalik itu semua ya:
1. Amel jadi ketua tapi Amel banyak musuh
Ga suka, sedih, tertekan, stress berat, semua sudah dikorbankan namun banyak yang tidak suka. Ya saya memang tipe yang sensitif, very sensitive person. Sudah merasakan betapa sulitnya tanggung jawab itu, mungkin tinggal melanjutkan ya, namun saya lelah, banyak yang sudah ditinggalkan sehingga harus kembali bertanggungjawab pada yang ditinggalkan.
2. Amel jadi orang yang arrogant, bossy, dan tukang marah-marah
Ya mungkin effect dari under presure dari mana-mana yang menyebabkan saya menjadi orang yang sangat berbeda. Saya ga suka, that not me, that very cruel, saya perlu kembali pada Allah SWT, sehingga memutuskan untuk mundur.
3. Amel masih menjadi ketua 7a+
Saat itu, 7a+ sedang merangkak meninggi, ada beberapa event dan beberapa kompetisi yang harus diikuti, hingga mulai muncul protes sana sini yang menyebutkan saya menganak tirikan 7a+, hingga I just need to come back. Saat itu..
4. Amel harus kembali lagi pada keluarga
Ya, selama satu semester, sangat sibuk, bahkan kadang tidak dapat bertemu dengan ibu, atau adik-adik di rumah, ya satu rumah lho, kan gila, alay banget, tapi pada kenyataannya iya. Mana bisa sih saya kayak gitu, hati ini tak tenang, pilihan terbaik. :)
5. Amel pingin lihat teman-teman mandiri dan biar sang waktu yang membuktikan apa yang salah dan benar
Hm.. iya sengaja kok, Amel sering ngilang waktu rapat the next event, ingin lihat saja, sampai dimana bisa mengatasi permasalahan dengan bentuk kepanitiaan yang baru. To be honest again, saya sering melarang ketua 1 dan ketua 2 saya untuk ikut campur dalam permasalahan di the next event, saya hanya bilang "tidak apa-apa itu bukan tanggung jawab kita lagi, biarkan mereka berproses, kita tidak berhak mencampuri, mungkin hanya memberikan pandangan sedikit-sedikit saja, toh sudah dengan campur tangan pihak kampus, bisa apa?". Yeah, saya cuma mengamati saya, pure hanya jadi peserta, dan bawahan di the next event. Dan untuk membuktikan apabila kata-kata maupun tindakan yang saya lakukan adalah salah atau benar ketika di Reincarnation of Eve ini berjalan, karen kita tidak bisa mendebat sesuatu yang orang lain pertahankan,itu hanya bukti dari hasil yang dapat membuktikan. No, nothing, amel biasa saja, tetap netral pada semua, dalam pembelajaran kan memang perlu berkorban, saya korbankan perasaan saya, esensi diri saya, hingga pada akhirnya pandangan dan penilian negatif tersebut memudar dengan sendirinya.
Ya, kurang lebih begitu ceritanya. :D Amel sangat lega sudah bisa menuliskan dengan jujur. Ya semua perlu waktu untuk dapat menerima segala hal baik dan buruk yang terjadi. Saya pun baru menuliskan ini setelah berapa tahun berjalan, 2,5 tahun, hampir 3 tahun setelahnya. Saya tidak ingin mendebat, atau mengungkit lagi yang telah terjadi. Ini saya tulis dengan harapan, dapat menjadi pembelajaran untuk orang lain ke depannya. Aamiin.
Love you, love you all
I do believe in Allah's destiny, this is ones of my big experiences, i'm feeling so lucky :)
Oiya, berikut dokumentasi photo-photonya ya, alhamdulillah tadi saya cari ternyata tersimpan di pc lain yang penuh virus wkwkw. Sudah panik kirain hilang, tulisan ini saya tulis dari jam 3 sore tadi. Well, that the art of writing. Chekidot:
Fashion Show Anak Sebagai Opening Acara
Band Pengisi Acara Sebagai Hiburan
Saya Mengisi Sambutan, ya kurusan dikit lah, sekarang gemukan lagi
Ciee sok jadi model -_- ,emang sih dulu mantan model cilik, tapi itu kan dulu
Fashion Show Kimono oleh teman-teman D3 atau prodi Teknik Busana UNY 2010
(photo dicari dulu ya)
Fashion Show Kemeja oleh teman-teman D3 atau prodi Teknik Busana UNY 2010
Photo Pertunjukan Tim Karnaval FT UNY ( 7a+)
(Photo dicari dulu)
Photo Para Juara-Juara
Juara 1, Juara Umum, Juara Favorite
Maaf yang ini Ayu Mawar Silvia ya, bagian editing salah nampaknya
Photo Perkelas
Kelas Pendidikan Teknik Busana R 2010 (kelas A)
Kelas Teknik Busana 2010 (kelas D3)
Kelas Pendidikan Teknik Busana NR 2010 (kelas D)
Photo yang lain menyusul ya...dah sangat pagi, haha. See you soon :**
Thanks for sharing.. Mau belajar banyak tentang cara desain baju tanpa harus mengikuti sekolah desain.. Download E-Book desain baju dari Fitinline yuk..
BalasHapus