Semangat pagi.. \(^___^)/
Apa kabar saudara-saudaraku seperjuangan, sehat?, semoga selalu bersemangat yaaaa (9^__^)9
Mungkin temen-temen heran sama saya, saya ini kuliah juga iya, bisnis jg iya, cari prestasi jg iya. Walaupun mungkin yg temen-temen tahu, kuliah saya keteteran, saya sibuk banget sampai susah kalo cuma diajak "yok ntar malem maen mel" ga bakal bisa jg kalo ga janjian jauh-jauh hari, paling itu jg yg bikin ex saya ga betah haha
Saya pernah mengatakan entah diforum, begini "Buat apa kuliah kalau ga ada tujuannya? ya ga?, buang-buang duit, buang-buang waktu, kasihan yg biayain.. ", lalu seisi forum mengangguk-angguk, ada yang nyeletuk "iya juga ya", NAH, silahkan direnungkan..
Mungkin jalan hidup yang saya pilih merupakan jalan hidup yang berbeda dengan kebanyakan mahasiswa. Berikut kata kunci dalam hidup saya yang menyebabkan orang selalu bilang "wah Amel ternyata orang yang ambisius sekali" :) :
1. Mimpi dan Tujuan
Saya punya mimpi dan tujuan yang besar, sepertinya seluruh dunia udah tau deeeh :P. Tapi alhamdulillah, selangkah demi selangkah saya semakin dekat. Optimis pasti bisa!! Celetukkan sembarangan saya ya kayak gini "Manusia hidup untuk membuat sejarah" *tsaaah, itu ga main-main. Penangkapan saya mengenai kehidupan itu begini, hidup kan cuma sekali, jadilah orang yang berguna bagi banyak orang dengan kemampuan maksimal yang dimiliki, matilah dengan sejarah yang baik. O:)
2. Pengalaman dan Tantangan
Saya sangat haus akan pengalaman dan tantangan, seolah-olah apa yang diberikan oleh pengajar di kampus tidak cukup bagi saya, saya ingin mempunyai pengalaman dan tantangan yang lebih daripada yg lain, makanya saya suka banget kalo disuruh ikut hal yang baru. Ikut kegiatan kayak workshop, seminar, UKM, event, atau lomba merupakan tantangan tersendiri. Inget dengan resolusi saya tahun lalu mungkin? --> mengoleksi piagam dan sertifikat haha ,tujuannya apa sih? buat cari pengalaman dan tambah ilmu serta menambah relasi :). Track record saya masih sedikit sekali, jadi MC, jadi Trainer Softskill *alhamdulillah sudah diakui walau masih tingkat Universitas*, ketua panitia event peragaan kemarin yg cukup membuat gila, pimpinan 7a+ management yang sedang dalam perjalanan menuju cita-cita bersama, dan beberapa event yg saya ikuti. Yang namanya pengalaman tidak dapat diukur dengan materi, sangatlah picik kalau mengharapkan balasan materi, makanya agak miris juga kalau ada yang tanya "Kamu ikut kayak gitu dibayar berapa sama kampus?" WOW pertamanya sih kaget denger pertanyaan gitu, tapi berhubung banyak yang tanya, ya sekarang mulai bisa mengerti bahwa jalan pikiran saya memang berbeda. Pengalaman, tantangan, link atau relasi, dan kesempatan-kesempatan luar biasa yang terkadang (saya tidak menutup mata dan telinga saya) ada saja yang iri dengan kesempatan yang saya dapat, merupakab bayaran yang tidak ternilai bagi saya, semua ga semudah yang dilihat kok, banyak yang harus dikorbankan juga, sudah siapkah temen-temen yang merasa iri untuk berkorban? ga semua orang siap sepertinya. #thats true, saya melihat sendiri.
3. Softskill
Nah ini bagian terpenting yang selalu saya agung-agungkan. Beberapa kali berdiskusi dengan teman, beberapa kali membuat tulisan juga tentang softskill, kalau pingin baca bisa mampir ke postingan saya tentang softskill beberapa bulan lalu :).
Betapa pentingnya softskill atau keahlian-keahlian individu baik interpersonal maupun intrapersonal yang harus dimiliki selain kemampuan akademik (hard skill). Mau dibahas lagikah? boleh sih, sedikit aja ya, lagian saya ini trainer softkill, paling suka memotivasi :B.
Nah ada dua hal dalam softskill yakni Intrapersonal skill yang berkaitan dengan diri sendiri seperti: Change Management, Time Management, Stres Management, Goal Setting and Purpose, dll
Dan Interpersonal Skill yang berhubungan dengan orang lain *yang sekarang sedang saya asah* seperti: Communication skill, Relationship building, Leadership, Public Relation skill, Motivation Skill, dll.. ~(^__^~)
Sebenernya softskill lebih berguna buat yang sudah memikirkan untuk terjun ke dunia kerja. Makanya saya ga pusing-pusing tuh nilai akademik saya ga sebaik teman-teman yang lain, karena memang itu yang bukan saya cari, toh nilai bagus ga bakal jadi jaminan dapat pekerjaan juga kalau ga bisa komunikasi, ya ga?.
4. Keluarga
Sebetulnya yang pingin saya tulis malah kematian daripada keluarga. Satu hal yang sangat besar yang membuat saya tidak boleh santai *kuliah aja* adalah kematian ayah saya. Luar biasa ternyata manusia memang tidak bisa menebak rencana besar Tuhan :"). Saya, terpaksa, harus bisa berdiri di kaki sendiri. Tidak ada niat mengumbar cerita atau apa, cuma pengen berbagi pengalaman hidup. Saya anak sulung dari 3 bersaudara, yang dahulu memiliki kehidupan sangat amat tercukupi, cukup dimanja juga, sampai pada akhirnya Ayah saya meninggal pada usia 33 tahun *masih sangat muda* pada saat saya kenaikan tingkat 2 di SMA. Luar biasa sulit, walaupun peninggalan beliau tidak terkira, apalah saya tanpa kemampuan apa-apa, dulunya saya ini kemana-kemana harus diantar, punya supir, jaman bayi aja nany-nya 3 *saya sendiri lho*, ga boleh ke sana ga boleh ke sini bikin saya kuper, minder dan penakut. Tapi sepeninggal ayah saya, saya harus berubah. Banyak hal yang harus saya *nanti dulu deh* demi prioritas saya pada ibu dan kedua adik saya, walaupun saya bukan tulang-punggung keluarga, saya mungkin pengganti ayah bagi adik-adik saya, make it sure, bukan berarti ibu ga bisa, tapi berbagai hal yang menjadi tanggungjawab saya yang diberikan dan diamanahkan oleh keluarga besar itu luar biasa. Maka dari itu, sabar ya buat mas jodoh, ada saatnya nanti saya bakal mengabdi sama kamu untuk seumur hidup saya. :))
5. Bisnis
Ngapain bisnis, kuliah aja dulu. *kata ibu saya dan beberapa teman*. Tadinya pengen sih gitu, tapi saya harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Saya harus berpikir untuk jangka panjang. Mungkin arah saya lebih ke bisnis daripada bekerja part time, itu kenapa? saya paham betul bahwa saya lebih suka memimpin daripada dipimpin orang *dalam pekerjaan*, dan pingin banget menjadi pengusaha sukses yang bisa membangun lapangan pekerjaan bagi orang lain. Nah karena itu saya masih dalam perjalanan saya sebagai seorang business woman, harus pintar-pintar membuat uang berputar, bukannya menghabiskan. Demi masa depan adik-adik saya. Ya mendiang ayah saya pernah berpesan "Jaga adikmu ya, jadilah contoh yang baik buat mereka", oke pap, masih berusaha :)
6. Tuhan YME
Satu hal yang juga selalu saya tanamkan dalam diri saya, semua yang saya lakukan berdasarkan Tuhan YME. Tanpa Tuhan, saya tidak mungkin bisa menjadi seperti sekarang ini. Maka dari itu, membahagiakan orang tua, menghantarkan adik-adik saya menuju sukses, menjadi orang yang baik, membangun mimpi bersama teman-teman, dan mencari pendampingpun berdasar Tuhan YME. Kuncinya ikhlas, terus berusaha, tidak lupa berdoa, selalu meminta pertolongan pada Tuhan, serta selalu berprasangka baik pada Tuhan. Hampir selalu saya mengernyit setiap kali ada yang mengeluh atau suudzan dengan Tuhan, like this " Kenapa sih aku selalu salah?" "Cobaan apalagi ini ya Allah", "kayaknya aku orang yang paling sial deh di dunia".. astagfirullahal adzim, padahal Tuhan ga pernah jahat lho, semua pemikiran kan hanya kita yang buat. Bisa-bisanya menjadikan Tuhan sebagai penyebab atau pemberi masalah. Padahal tidak seperti itu teman. Tuhan selalu membantu berdiri, memeluk, memberi cahaya, dan mengarahkan atas semua yang menimpa kita. Selalu ada hikmah bila mau memandang masalah dari sisi yang lain, banyak bersyukur dan melihat ke bawah untuk tahu bahwa sesungguhnya kita masih diberkahi Tuhan. :)
Hmm berat ya bahasan kali ini, sebenernya tidak seberat yang teman-teman pikirkan. Saya cuma pingin ngomong aja kalau hidup itu tidak sekedar mengejar nilai, apalagi nilai kuliah. Nilai hanyalah nilai dan bohong belaka kalau tidak menguasai kompetensi yang harus diraih, nilai dalam kuliah juga dosen yang berikan, dosen juga manusia, kadang khilaf, dan tidak selalu tahu semua kebenaran seperti Tuhan. Faktanya, ada teman saya yang ujian nyontek, tugas nyontek, tugas dibuatkan atau dijahitkan, absensi titip, mendapat nilainya IP lebih bagus dari yang dicontekin atau yang lebih rajin, tapi ya kalau ditanya pahpoh, ga tau apa-apa. Percumah temeen, percumah *sampai pake h :P haha*, itu kan sama aja membohongi diri sendiri dan orangtua ya ga? membohongi Tuhan juga, hayoo jahat sama Tuhan :((.
Makanya, saya lebih suka dapet nilai jelek tapi hasil sendiri daripada nilai bagus tapi nyontek atau dibuatkan. Pada akhirnya semua perbuatan kembali kepada dirinya sendiri, waktu jua yang membuktikan (^-^)
Semangat ayo semangat, jangan stres stres ya teman, kalo merasa ga sanggup ya udah ga usah dijalani,gampang kan?
Ga kuliah ga bakal mati, ga dapet nilai bagus ga bakal mati, ga lulus cumlaude jg ga bakal mati :)
Pada dasarnya Hidup Bagi Saya Tidak Sekedar Mengejar Nilai, Apalagi Nilai Kuliah, masih banyak hal lain yang bisa membuat kita terlihat tinggi di mata Tuhan.
Semangat teman-temanku!! Salam Kesuksesan!! \(^__^)/
cieee blognya baru nih yeeee... lebih simpel dan sederhana
BalasHapussatu kalimat: Makasih mak, udah mau temenan sama aku sampe sekarang *peluk*
hu.um mak :)
BalasHapusSama-sama mak,makasih jg kamu selalu menjadi pendengar yang baik *peluk balik*