Sebenernya ini curhat sih :'))

Tiga puisi ini sengaja aku tulis malam ini untuk mengungkapkan isi hati, dan payah sekali aku menyelipkan puisi ini di kumpulan #prosametal yang aku tulis di notes Fb dan berharap orang yang aku maksud dalam tulisan ini membacanya. Ya walau singkat, tapi kamu sudah cukup berarti didalam hidupku, makasih ya masnya. Senang pernah mengenalmu :')) *6 april 2011

Dinginnya hati yang telah beku
Beratnya keangkuhan itu
Dinginnya hati yang telah membeku
Setelah sekian kali kucoba membasuhnya
Setelah sekian sulit kucoba memahaminya
Ternyata sia sialah kesudahanku
Ternyata sia sialah keteguhanku

Padahal,
Sepanjang malam aku mendengungkan namamu
Sepanjang hari aku mendoakanmu
Dan mencoba menguatkan diri bersabar atas keadaan
Setelah kau memberikan senyumanmu padaku
Setelah kau memberikan sesuatu yang mengena

Namun,
Dalamnya hati siapa tahu
Kubiarkan kamu dengan kebingunganmu
:') 


Gula yang terlalu manis
Aku sedang bersedih hati
Lalu kamu datang menghampiri
Dengan sedikit mengulurkan jemari,
Kamu memberiku gula

Tadinya aku tidak mau menerima
Kata mama sih tidak boleh sembarangan percaya
Tapi kamu meyakinkan aku
Sedikitlah aku ambil sekadar menghargai
Dan tanpa kusangka kamu memberiku lebih
Dan gula itu terasa terlalu manis
Hingga pada akhirnya manisnya hilang
Dan meninggalkan bekas pahit di ulu hati
Coba aku dengar kata mama
:')


Penipu diri

 Mau tahukah kamu
Semalam ada suara merintih
Suaranya pelan namun terdengar menyanyat
Semakin lama semakin jelas suara itu
Dan pelan namun jelas
Diiringi isak tangis
Sedikit tapi pedih

Penasaran saya mendekati suara itu, berjingkat jingkat
Memicingkan mata dan memasang telinga
Dan sampailah saya disuatu tempat
Di sana terlihat secercah cahaya
Sedikit tapi menyengat
Dan tahukah kamu
Disana terlihat pantulan diri
Setelah saya perhatikan, itu kan saya 
Oh bodohnya saya
Itu kan suara dari diri saya
Betapa bodohnya saya menjadi penipu diri 

Dan pada akhirnya saya masih sedih, tapi bismillah sudah ikhlas. Kalau jodohpun tak kan kemana :'))


Komentar